Pachypodium : Tanaman Gurun yang Mulai Diburu

Jangan salah, tanaman ini bukanlah kaktus. Meskipun sama-sama termasuk tanaman gurun, tanaman yang masih satu famili dengan Adenium ini punya keistimewaan sendiri. Selain berduri, tanaman ini pun berbonggol.

Enam bulan lalu, Pachypodium mungkin belum banyak diburu orang. Sepintas bentuknya mirip kaktus karena batangnya berduri. Tak heran jika terkadang orang salah, menganggap ini tanaman kaktus. Tapi kalau melihat bonggolnya, mirip benar dengan Adenium. Tak heran, karena Pachypodium dengan Adenium adalah satu famili, yaitu Apocynaceae. Keluarganya yang lain adalah Plumeria, Nerium, dan Allamanda.

Jadi, tak heran juga jika banyak orang menyebut tanaman yang kebanyakan berasal dari Madagaskar ini sebagai Adenium berduri. "Keunikannya terletak pada batang dan bonggol yang dilapisi duri," papar Kiki Hermanto Bachtiar dari Zha Zha Flora.

Selain tumbuh ke atas mencapai 1,5 meter, ada juga yang melebar ke samping, berbentuk kipas. Jenisnya yang ada di pasaran, seperti P. christata lameri, P. rosulatum grasilis, P. saundersii, dan P. succulentum. Cara pembiakan Pachy selain dari biji bisa dilakukan dengan memotong sebagian batangnya agar tumbuh cabang baru. "Meski dari tanaman yang bagus, tak sayang harus dipotong karena nanti harganya akan lebih mahal."

Tanaman Tahunan
Tanaman yang namanya diambil dari bahasa Yunani ini menyukai hawa panas, dan tidak sulit merawatnya. "Penyiraman cukup sehari sekali dan harus kena panas penuh karena termasuk tanaman gurun," ujar Kiki sambil mengatakan tanaman ini tak pas kalau disimpan di dalam rumah. "Kendala merawat Pachy, paling saat memindahkan tanaman ke media lain harus disimpan dulu di tempat teduh. Baru dua atau tiga hari kemudian bisa diletakkan di tempat panas."

Media tanamnya terdiri dari sekam, pasir malang, cocopeat, dan pupuk kandang. "Lebih bagus kalau banyak pasir malang. Agar hasilnya bagus dan maksimal, media tanam harus baik dan benar." Meski Pachy berbunga, harus sabar menunggu karena butuh waktu lama. "Warnanya ada yang putih, kuning, ungu, dan oranye."

Dari sekitar 60 species, yang digemari penghobis adalah jenis P. rosulatum karena pertumbuhannya yang lambat. "Mungkin karena kalau yang cepat tumbuh, kan, sudah biasa orang lihat. Tak heran jika harga jualnya juga lebih tinggi." Sementara untuk harga Pachy lain, di Zha Zha Flora, dari yang paling kecil jenis P. lameri berkisar Rp 30 ribu. Sementara jenis yang mahal mencapai Rp 25 juta di Jakarta.

Tanaman ini bisa bertahan lama karena termasuk tanaman tahunan. "Hanya saja harus sabar menunggu sampai tinggi. Yang jenis P. lameri saja untuk mencapai tinggi 1,5 meter butuh waktu bertahun-tahun. Perhatikan, jika bibit kecil sudah mulai membesar pindahkan ke tempat yang lebih lebar."

Program Percabangan
Pachypodium bisa diperbanyak lewat cara biji maupun program percabangan. Tidak semua jenis bisa dilakukan program percabangan. Biasanya dipakai yang batang tunggal.

Berikut cara percabangan:
1. Potong bagian batang tanaman yang sehat sampai tersisa 3 cm dari tanah.
2. Beri depin secara merata di atas bagian yang sudah dipotong. Depin dipakai untuk mematikan pertumbuhan bonggol. Selain itu supaya bercabang banyak.
3. Setelah 2-3 bulan kemudian mulai tumbuh cabang yang beraturan dengan bentuk indah.
4. Harga jualnya lebih mahal bahkan bisa dua kali lipat.

Sumber : http://www.petanibunga.com/

0 Response to "Pachypodium : Tanaman Gurun yang Mulai Diburu"

Post a Comment

wdcfawqafwef